NASKAH MONOLOG HAHA HIHI Oleh Yuspianal Imtihan

 NASKAH MONOLOG

HAHA HIHI

Oleh Yuspianal Imtihan


PROLOG

Bagaimana dengan upaya menciptakan kebahagiaan bagi diri sendiri itu, dewasa ini kerap kita jumpai dimana mana. Bagi sebagian orang memang ada yang dengan senang hati berprilaku nyeleneh, aneh, radikal, antimainstream atau bahkan sanggup melakukan sesuatu yang sadis hanya agar ia bisa memeroleh perasaan tersebut. Hal hal yang demikian itu dilakukan dengan atau tanpa memperdulikan perasaan orang lain. Apa dengan sikap dan perbuatannya, orang lain justeru merasa tersakiti, marah, benci dan lain sebagainya ia tidak peduli. Yang dia tahu hanya bagaimana sensasi merasa bahagia dengan semua yang dilakukannya itu mengalir dan menimbulkan reaksi di dalam tubuh dan fikirannya.

Kenyataan seperti ini adalah perwujudan dari yang dilakukan oleh orang-orang dengan penyakit mental. Mencuri, merampok, membunuh, memperkosa dan atau tindakan lainnya yang sebetulnya dapat merugikan orang lain baik secara fisik, materi maupun kebathinan misalnya. Semuanya sudah termasuk di dalamnya.

Lebih lanjut tentang kelakuan para pejabat korup di negeri ini misalnya. Mereka secara terang terangan dan secara sadar sebenarnya sudah mengetahui apa dan bagaimana dampaknya merampok uang Negara ini bagi masyarakat. Tapi karena uang dan kekuasaan selalu lebih utama dalam hidup mereka. Jadinya mereka tentu saja tidak akan peduli walau bagaimanapun masyarakat merasa sangat tersakiti. Mereka melupakan bahwa apa yang dilakukan itu adalah cara paling keji untuk merampas hak-hak hidup masyarakat.

Ada kecendrungan prilaku yang mereka tampakkan selama ini dan menarik untuk divisualisasikan kembali. Semacam opini, justeru dengan merampok uang Negara ini, sensasi rasa bahagia itu muncul seketika. Rasa itu mengalir dengan deras memenuhi tubuh dan fikiran mereka. Mata hati dan nurani mereka tiba-tiba lenyap. Mereka melakukan segala sesuatu yang dapat merugikan Negara ini sama sekali bukan suatu masalah yang besar. Jadi ketika nantinya mereka tertangkap dan meski sudah terbukti bersalah sekalipun mereka akan berupaya agar cerita yang mereka lakoni sedemikian rupa itu tidak perlu didramatisir. Bahkan jangan sampai jadi sajian utama diruang-ruang public. Sehingga perbuatan yang mereka lakukan itu tidak menjadi sesuatu yang masuk pada kategori perbuatan jahat.

Jadi, seberapa sering kalian melihat para koruptor ketika ditangkap aparat penegak hokum, mereka justru menyempatkan diri tersenyum dan melambaikan tangan dihadapan kita semua melalui mata kamera. Mereka benar-benar sudah terlatih, mereka tetap berpose sebagai seorang pejabat yang tidak boleh terlihat bersalah. Mereka tersenyum, dan senyuman mereka itu benar-benar akan menimbulkan kesan bahwa mereka memang tidak bersalah. Dengan melambaikan tangan mereka berusaha beromunikasi bahwa keadaan akan baik baik saja, jadi tenanglah. Ini hanya badai kecil yang akan segera berlalu. Paling tidak mereka harus keluar dari penjara itu dengan tetap terhormat dan masih kaya lalu dengan upaya mendeklarasikan diri sudah bertaubat mereka nanti akan tampil lagi di ruang public dan mengatakan bahwa dulu mereka di jebak, difitnah dan lain sebagainya.

 

TIRAI DIBUKA. DI ATAS PANGGUNG TAMPAK BEBERAPA SET PROPERTI SEPERTI KURSI, MEJA, TV DAN KERANGKENG PENJARA SUDAH ADA PANGGUNG. AKTOR MENGINTIP 2X KEMUDIAN MASUK TERGESA GESA DARI SIDE WING SEBELAH KANAN MENUJU SIDE WING SEBELAH KIRI. BEBERAPA SAAT KEMUDIAN AKTOR TIBA-TIBA MUNCUL DI ANTARA PENONTON DAN BERLARI MENUJU PANGGUNG. IA LALU BERDIRI DI TENGAH PANGGUNG DAN MEMULAIKAN DIALOGNYA

Apa kalian melihat sesuatu?

Apa kalian mendengar sesuatu?

Apa kalian melihat dan mendengar sesuatu?

(SAMBIL MONDAR MANDIR LARI MENUJU ARAH PENONTON. IA MENGULANGI PERTANYAANNYA)

Apa kalian melihat sesuatu?

Apa kalian mendengar sesuatu?

Apa kalian melihat dan mendengar sesuatu?

Aku telah mencarinya kemana mana. Apa kalian benar benar tidak melihat dan mendengar sesuatu?

(BERLARI MENUJU MEJA. MEJA DIPERIKSA. SAKU CELANA, BAJU. DI BAWAH KAKI. DI DALAM KAUS KAKI, IA MENGHIRUP KAUS KAKINYA SENDIRI. KEMDUDIAN KAUS KAKI ITU DIPAKAI UNTUK MENUTUPI WAJAHNYA. BAGIAN INI JUGA MEMBERIKAN KESEMPATAN UNTUK AKTOR MELAKUKAN IMPROVISASI. MENARIK DAN MENGAJAK PENONTON UNTUK MAJU MISALNYA, KEMUDIAN IA DAPAT DI TANYAI. ATAU TINDAKAN APAPUN YANG MUNGKIN BIAS DIPIKIRKAN DI ATAS PANGGUNG).

Mmmm aku tak mendengar jawaban. Aku tidak mendengar jawaban. Apa kalian tuli? Apa kalian bisu? (MEMOHON KE ARAH PENONTON YANG DIAJAK NAIK KE ATAS PANGGUNG) Ku mohon berikan aku jawaban, setidaknya berkatalah meski kalian hanya mampu mengatakan IYA kami mendengarmu..! Kami mendengarmu…! Kami mendengarmu…!

Kemana lagi hendak ku cari? (SETENGAH TERIAK) kemana hendak kucari mukaku yang hilang dicuri … bangsat keparat, tidak tahu malu, tidak tahu diuntung. Masih nyanyakkah tidurmu? Setelah mimpi buruk yang menimpa tidur tiap-tiap orang yang masih mengepalkan tangan atas nama perjuangan. Orang-orang yang merentangkn mimpinya lebih panjang dari garis ekuator bumi. Orang=orang yang menghamba pada harta tahta dan bau amis kursi keuasaan. Orang-orang yang berusaha kuat untuk memikul hari hari yang sepi di bawah langit katulistiwa yang indah ini.

(BERLARI MENUJU MEJA. BERDIRI DI ATASNYA. IA BERNYANYI. MENYANYIKAN APAPUN. BEBAS. SESUAI KEINGINAN DAN KEMAMPUAN AKTOR)

Sebentar aku pikir pikir dulu. Kalian tahu belakangan ini aku mengidap penyakit aneh yang menggerogoti tubuhku. Iya penyakit penyakit ini seperti tak tahu malu menyerangku Sudah tahu tubuhku kurus kerempeng begini masih saja ia mau hinggap dan bermukim ditubuhku. Seharusnya penyakit penyakit ini lebih pantas berada atau setidaknya berteman dengan mereka mereka yang suka menelan barang barang haram. Tak sudi diriku menerima kehadiran penyakit yang aku sendiri tak kenal siapa mereka. Kemana aku akan bertanya bila semua orang yang kutemui justeru diam. Kemana hendak mengadu perih ketika kutanyakan tentang penyakitku ini apakah ia berbahaya atau tidak, apakah ia akan membuatku tak berdaya atau tidak, apakah ia akan mengantarku terbang ke udara.

(AKTOR MELOMPAT DARI ATAS MEJA. IA MASUK KE DALAM KERANGKENG PENJARA. TERDENGAR BERITA PENANGKAPAN SEORANG PEJABAT YANG TERTANGAP TANGAN KARENA KASUS KORUPSI. IA BERTERIAK HISTERIS SAMBIL MERINGIS KESAKITAN)

Haha hihi. Bajingan…! Keparat…! Asu…! Aku padahal baru saja menikmati hari-hari yang lebih tenang dari dalam sini. Hari-hari yang yang kupikir sebentar lagi akan mendamaikan perasaanku, dan kelak bila aku sudah keluar dari tempat ini. Aku akan berubah untuk menjadi lebih baik selamanya.

Apa…! PT PELINDO 6 Triliun? CENTURY BANK 7 Triliun, JIWASRAYA 13.7 Triliun, ASABRI 22.78 Triliun Bajingan…! Aku tidak terima, Aku menuntut…! Diperlakukan sama. Atau barangkali kalau boleh meminta. Tolong yang mulia hakim, vonis saja mereka dengan hukuman yang berat. Bahkan kalo bias aku meminta nyawa mereka sebagai satu-satunya alat pembayaran yang pantas atas semua yang mereka lakukan dan perbuat demi dan atas nama keadilan…!  

Viva Teater…!

(AKTOR MEMBERONTAK DAN KELUAR DARI KERANGKENG PENJARA. IA MENUJU LAYAR TELEVISI BESAR)

Kalian juga perlu dan harus tahu kisah ini. Kisah kemerosotasn moral para pejabat di negeri ini. Mereka telah secara terang terangan menampakkan diri sebagai orang yang sedang merendahkan harkat dan martabatnya (APA ITU HARKAT MARTABAT? APA ITU MERENDAHKAN DIRI?) sama sama masuk penjara, aku masuk penjara hanya gara-gara kasus mencuri ayam. Tapi tolong digaris bawahi. Aku yang mencuri Ayam dengan mereka yang mencuri uang rakyat meskipun nilainya lebih besar, tapi esensinya itu sama dimata hokum. Sama sama mencuri. Aku juga memang pantas dipenjara dengan hukuman dan masa tahanan yang seharusnya lebih ringan, daripada mereka yang mestinya mendapatan hukuman yang jauh lebih berat. Di vonis MATI atau paling tidak seumur hidup, dari sini saja kalin akan tahu letak perbedaannya bukan? Nah bagaimana apa kalian setuju? Setuju tidak? Kalau kalian tidak setuju. Ya sudah. Nanti kita biarkan mereka mencuri uang Negara ini lagi. Kita biarkan mereka menganggap  bahwa Negara ini adalah Seekor sapi perah. Kita akan tetap membiarkan mereka menghamba pada harta tahta dan mumuluskan scandal asmara mereka dengan siapapun yang diinginkan. Bahkan jangan tanggung tanggung. Kita dukung saja mereka mencuri uang di Negara ini sebanyak banyaknya. Toh juga kalian tidak mau tahu…! Hidup gerombolan ASU…!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MUSIK CILOKAQ SEBAGAI SALAH SATU PRODUK PROMOSI INDUSTRI PARIWISATA LOMBOK TIMUR

Menggugah Jiwa Kesenian Masyarakat Lombok Timur