SANDIKALA

Cerpen Sandikala Yuspianal Imtihan Tujuh jam setelah pajar menyingsing. Selalu, panasnya terik matahari terasa menyamai nyala api. Keadaan ini tentu bukan yang pertama kali. Kondisi cuaca ini sudah berlangsung selama tujuh puluh tujuh hari. Akibatnya, suhu cuaca ini telah mengusir kesejukan di kampung Baran Bawi kecuali satu tempat bernama hutan Kalimati. Hutan yang sejuk dan rindang yang jaraknya cuma 99 depa dari kampung ini. Dahulu, kampong Baran Bawi merupakan kampung padat penduduk. Padat sekali. Tetapi, suatu peristiwa besar pernah terjadi di sini. Sehingga seluruh pohon-pohon yang tumbuh di atas tanah kampong Baran Bawi ini pun di tebang. Kemudian para penduduk kampung yang kaya mendadak dari hasil menjual pohon-pohon kayu jati mas, dan puluhan jenis kayu kelas satu di kampung ini pun berbondong-bondong pergi meninggalkan kampongnya. Kini, hanya sedikit warga yang memilih bertahan dengan alasan demi menjaga tanah ulayat dan wasiat para leluhur. Saat ini, hanya ada 33 kepal...