Postingan

Menampilkan postingan dari 2022

Bintang Kesepian

Gambar
Bintang Kesepian irisan bintang telah jatuh di bola matamu jemarimu dapat menghentikan apapun,  kapanpun kau mau sebagai pesulap yang lahir dari rasi bintang aries, tepat pada gugus ketiga belas dengan itu perkumpulanmu bukanlah sesuatu yang  sepintas terang sepintas samar kau menjulurkan batang ingatan, untuk sekawanan pecundang, yang lupa cara membubuhkan tanda pengenal pada cawan berisi rumus back azimut dan nadir bilateral kau membutakan siapa saja yang merasa terhina sebaliknya kau juga kerap lupa pada jalan pulang,  kembali ke lubang impian demikianlah, di simpang malam, derita cinta yang kau tanyakan pada bunyi siul petarung buta kau sungguh tak pernah ada untuk sebuah alasan, jadi masih sudikah kau mengira dirimu,  bagian dari bintang yang kesepian itu? 2022  

Kepada yang tak berkandang

Gambar
  Kepada yang tak berkandang kepada yang tak berkandang terpekur di kolong-kolong cahaya, di mana lampu-lampu kota tempat mengais segala ingin, mulai meredup pikiran yang selama ini dituangkan; dihilangkan dilupakan ditinggalkan. kepada yang tak berkandang diantara dua musim paling ganjil ia meminjam jubah bulan berjalan  membusungkan dada menyiapkan diri bertahan, dari setiap peristiwa tetapi pikiran yang selama ini dituangkan; dihilangkan dilupakan ditinggalkan. dunianya telah teraniaya semenjak terpilah, serpihan kata:                       cahaya                       jubah bulan dan peristiwa Sawing, 2022

SANDIKALA

Gambar
  Cerpen Sandikala Yuspianal Imtihan Tujuh jam setelah pajar menyingsing. Selalu, panasnya terik matahari terasa menyamai nyala api. Keadaan ini tentu bukan yang pertama kali. Kondisi cuaca ini sudah berlangsung selama tujuh puluh tujuh hari. Akibatnya, suhu cuaca ini telah mengusir kesejukan di kampung Baran Bawi kecuali satu tempat bernama hutan Kalimati. Hutan yang sejuk dan rindang yang jaraknya cuma 99 depa dari kampung ini. Dahulu, kampong Baran Bawi merupakan kampung padat penduduk. Padat sekali. Tetapi, suatu peristiwa besar pernah terjadi di sini. Sehingga seluruh pohon-pohon yang tumbuh di atas tanah kampong Baran Bawi ini pun di tebang. Kemudian para penduduk kampung yang kaya mendadak dari hasil menjual pohon-pohon kayu jati mas, dan puluhan jenis kayu kelas satu di kampung ini pun berbondong-bondong pergi meninggalkan kampongnya. Kini, hanya sedikit warga yang memilih bertahan dengan alasan demi menjaga tanah ulayat dan wasiat para leluhur. Saat ini, hanya ada 33 kepal...

PELURU KATA

Gambar
peluru kata dari gorong gorong kota ini ia menukil kisah para remaja yang berambisi menghabisi diri  dengan meledakkan isi kepala mereka sembari bernyanyi dari pagi hingga malam hari oh bunyi mana yang lebih merdu bila distorsi lebih sexi dari sekedar membaca puisi atau bila mereka berkata aku ingin menjadi maka siapa yang dapat dipercaya memahat ingatan mereka dalam penjara besi berkarat oh demi bumi yang bulat tapi di dalamnya berkotak kotak ini apakah gemuruh syahwat lebih cermat memilih kerabat ia bahkan bisa dengan cepat menjawab kemarilah.  kalian akan aku rawat memberi susu ketika aku membuka aurat pun pada puisi berjudul malam lebaran yang isinya hanya sebaris kalimat bulan di atas kuburan apakah kalian tak melihat ada begitu banyak kematian di saat yang lain merayakan kesenangan dan  kemenangannya sembari bernyanyi dari pagi hingga malam hari atau bagi mereka yang girang berjudi boladil,  memainkan prajurit bertopi panci  atau yang terlena pada jalan ce...

NASKAH BURUNG FIRDAUS

Gambar
Naskah BURUNG FIRDAUS Oleh Yuspianal Imtihan Eyok el Abrorii Rifat khan BURUNG FIRDAUS Kiki Sulistyo Tiap malam ada siul burung firdaus Dari gugus kaprikornus seperti dengus Padi ladang yang meninggi Melepas biji biji Di pusat humus di pusar antariksa Bila datang pagi Kau akan bernyanyi meniru bunyi matahari Kaki kaki akar resap kepusat gili Kelahiran berdengung dalam kantung tanah Saat rampung denah Dan musim tanam di mulai Burung firdaus hitam seperti ancaman Membawa bangkai bintang Keturunanmu menamainya iman Api yang nanti dipakai meledakkan diri Sembari berharap diri terlontar kembali Ke gili ini Tempat seekor ular melingkari sebatang puisi Pementasan teater BURUNG FIRDAUS Adaptasi puisi Kiki Sulistyo Oleh Yuspianal Imtihan,  Eyok El Abrori Rifat Khan ANALISIS TEKS SECARA INTERTEKSTUALITAS] Burung Firdaus adalah salah satu puisi dari penyair Kiki Sulistyo yang dimuat di ideide.id pada tanggal 29 Desember 2020. Karya ini adalah salah satu dari tujuh puisi yang dimuat ditanggal ...

SEMENTARA MENUNGGU TUAN GURU SARA'AN

Gambar
CERPEN SEMENTARA MENUNGGU TUAN GURU SARA'AN Yuspianal Imtihan     "Coba tiang mohon perhatiannya sebentar gih . Sebaiknya kita tunda saja dah dulu pertemuan malam ini. Lagipula, Pak Kades dan Tuan Guru Sara'an belum juga hadir di tengah-tengah kita. Sudah tengah malam ini. Biar ndak sia-sia kita menunggu tanpa ada kejelasan begini. Lagipula besok pelinggih de  sekalian akan kembali bekerja, dan pastinya akan sibuk sekali dengan urusan masing-masing." Kata seorang warga bernama Mamiq Bandel. Dia mencoba memutus pembicaraan para warga yang hadir dan memadati teras Mushola Al Kahfi malam itu.   Ada lah mungkin sekitar tiga jam setengah teras Mushola Al Kahfi itu biur-gantur.  Situasinya menjadi tak terkendali. Sementara menunggu tuan guru Sara'an datang, mereka akhirnya menghabiskan waktu dengan berbicara. Ada banyak hal yang bisa mereka bicarakan. Ada yang bicaranya sambil berbisik-bisik, ada pula yang suaranya nyaring dan besar-besar. Satu tokoh s...