MARHAMAH DAN BONEKA JEPANG


 CERPEN


MARHAMAH DAN BONEKA JEPANG

Yuspianal mtihan


”Apa dengan membeli cinta kau akan hidup bahagia? jika ia maka lakukanlah sampai kau merasa bosan" kata Marhamah pada lelakinya itu. Lelaki itu pun menjawab

"Baiklah, atas izinmu ini, aku jadi merasa enggan melakukannya lagi. Sebab, aku tahu saat kau meminta dengan tatapan seperti itu". Sembari memandangi wajah istrinya yang sedang tersenyum di depannya, lelaki itu meneruskan bicaranya

"Sayangku justru akulah yang saat ini mulai khawatir pada hubungan kita ini, kau kini telah memiliki sosok lelaki idaman lain dalam hidupmu. Akhir-akhir ini kau juga sudah tidak lagi curiga ketika aku menggunakan parfum dan rexona setiap aku keluar rumah di malam hari, kau juga sudah tidak lagi menanyakan bagaimana kabarku ketika berhari-hari tidak pulang meski tanpa kabar sekalipun, kau tak lagi yang memeriksa handphone ku, mengecek satu persatu inbok di akun Facebookku, memeriksa pesan-pesan lainnya di aplikasi Whatsapp, Instagram juga mengecek satu per satu sisa photo yang tersimpan di gallery dan aplikasi-aplikasi narahubung lainnya" Lelaki tampak gusar, ia sambil mondar-mandir lalu meneruskan kata-katanya

"Aku pikir kebiasaan-kebiasaan yang selalu kau lakukan itu telah hilang darimu. Saat ini, akulah yang mulai curiga padamu, kau nampaknya sudah tak lagi membutuhkan kehadiranku disisimu. Ini keterlaluan. Sangat keterlaluan. Setiap hari sebelum kau mengatakan hal ini, aku telah mendata kecurigaanku padamu. Kau benar-benar banyak mengalami perubahan selama tiga bulan belakangan ini. Jadi apakah dugaanku ini benar?" Katanya sambil diakhiri dengan bertanya.

"Tidak. Kamu salah, aku tidak seperti yang kau duga. Aku berubah seperti ini, agar kamu tahu bahwa hubungan terbaik yang bisa kita tata sebagai tuntutan kita saat ini adalah dengan cara-cara yang begini, bahwa lelaki itu sebenarnya memang ada di sekitarmu, ia yang nyata. Ia yang membayangi garis kehidupanmu, ia yang selalu hadir melampaui batas-batas kesadaran yang sedang kau jalani. Ia yang bukan khayalan, jadi engkau tak perlu bernain-main dengan imajinasimu. Namun, perubahan ini ku lakukan semata-mata agar engkau yakin bahwa sesungguhnya akulah yang paling banyak menderita dengan semua yang telah engkau perbuat padaku" Kata istri lelaki itu dengan wajah sendu. Ia lalu memegang pundak lelaki itu dan berkata

"Aku sudah tidak berdaya lagi. Tapi tidak tahu caranya bagaimana harus menyakinkanmu. Bahwa cintaku ini utuh. Itulah mengapa aku mengekangmu, melarangmu melakukan hal ini dan hal itu. Kau tahu! Aku melakukan semuanya itu karena aku tak ingin kehilanganmu" Tangan istrinya kemudian mengelus-elus punggung dan telinga lelaki itu

"Hal yang bagiku sangat sulit untuk dijalani adalah menerima diri menjadi orang yang berbagi cinta, apalagi ini soal cinta yang tak biasa. Sebagai seorang istri, yang kulakukan adalah bagaimana agar aku bisa membahagiakanmu. Ku pikir kamu tahu akan hal itu. Tanpa pula berpikir engkau akan aku paksa membahagiakanku dengan memberikanku harta yang melimpah, sebagaimana yang biasa diinginkan wanita pada umumnya. Iya, kami sama saja sebetulnya, bahwa kodrat kami tersiar di seluruh penjuru dunia. Lagipula kau tahu sendiri, kedua anak kita Latiesha dan Naira. Mereka sudah tidak lagi merengek memintamu hadir menemani waktu mereka, memintamu bersenda gurau selayaknya ayah yang baik untuk mereka. Kau juga lihat sendiri kan bagaimana mereka sangat tabah ketika mengetahui kau tak punya banyak waktu untuk mengantar mereka pergi kesekolah., mengajak mereka bermain ke taman hiburan atau ke pantai yang tidak perlu bayar tiket mahal, lantaran memang kamu selalu tak punya penghasilan tambahan. Jadi. Suamiku. Dengar. Kau tahu! Di umur mereka yang masih kanak-kanak begini, seharusnya kamu lebih peka. Pigur seorang ayah sangat mereka butuhkan saat-saat ini, dimana mereka saat ini sedang mengalami masa pertumbuhan" Katanya mulai menyeka air mata yang jatuh di pipi Kucing yang kebetulan ada di dekat mereka. Ia lalu melanjutkan bicara

"Sudahi dulu pekerjaan-pekerjaanmu yang tidak memiliki penghasilan itu. Jangan terlalu sibuk dengan urusan di luar, yang juga entahlah apakah itu benar-benar soal urusan pekerjaan seperti yang selalu kamu katakan, selalu, ketika kamu hendak keluar. Kau tahu, aku menunggu tiap hari tiap malam selama berjam-jam, bahkan berhari-hari lamanya. Tapi apa yang terjadi, kamu benar-benar tak mengabariku sedetikpun. Suamiku aku tahu semua hal tentang dirimu, jadi kamu tidak perlu berbohong lagi, sebab semakin kamu melakukan hal itu, maka semakin membuatmu menderita nantinya, menderita akibat kebohongan yang kau lakukan padaku juga kedua anak-anak kita. Kamu tahu, sebaik apapun kamu berusaha menyembunyikan bangkai, pada akhirnya bau bangkai itu akan tercium juga, seperti saat ini. Iya, seperti saat-saat ini, di mana semuanya sudah terbongkar. Oh iya, satu hal lagi yang ingin kukatakan padamu untuk mengakhiri perkataanku ini. Aku lebih rela kau duakan bersama seorang wanita sungguhan, asalkan tidak dengan robot Jepang yang kau titip dirumahnya si Maman. Wanita Jepang yang robot itu benar-benar telah merendahkan martabatku, ia telah melecehkan segala hal tentang dunia kewanitaanku, bahkan wanita-wanita di seluruh dunia pun kupikir akan beranggapan sama sepertiku. Siapa yang tak cemburu, bila wanita semacam itu dapat dirancang sesempurna itu, yang membuatmu terus berpaling dariku, apalagi untuk urusan bermain-main dolo ronjoq di atas ranjang. Wanita yang selalu lebih memuaskan bagimu. Saat lelah, kau memintanya memijitmu, saat lapar kau memintanya membuatkan makanan kesukaanmu juga pada semua kebutuhan dan keinginan mu yang kini terpenuhi. Semuanya. Jadi suamiku, mulai malam ini aku putuskan untuk menjadi patner tidurmu saja tidak yang lainnya, kita akan bermain dengan robot masing-masing kapanpun engkau mau, aku janji aku akan selalu menunggumu siap melakukan itu. Hari ini robot ku sudah datang. Ia kuberi nama Maman". Katanya benar-benar mengakhiri semua yang ia ingin tumpahkan.

Lelaki itu pun merasa sangat dekat dengan beragam penderitaan yang hadir secara bersamaan. Tubuhnya gemetar untuk beberapa saat. Tapi sebelum lelaki itu menumpahkan tangis di hadapan istrinya. Si Istri itu lagi berkata

"Suamiku, wanita Jepang itu sudah tidak layak untukmu, itu produk lama, jadi lebih baik mari ikutlah denganku". Katanya sambil menarik tangan suaminya. Dan, sesampainya di dalam kamar, mereka lalu bermain dolo ronjok dengan robot terbaru buatan orang-orang Jepang yang negaranya dulu pernah di bom oleh Amerika Sterika.

TAMAT



Komentar

Postingan populer dari blog ini

MUSIK CILOKAQ SEBAGAI SALAH SATU PRODUK PROMOSI INDUSTRI PARIWISATA LOMBOK TIMUR

Menggugah Jiwa Kesenian Masyarakat Lombok Timur